Materi Akuntansi Lengkap

Selamat datang di www.akuntanmaniak.blogspot.com saat ini site masih dalam tahap perbaikan..

Download Materi Akuntansi

Selamat datang di www.akuntanmaniak.blogspot.com saat ini site masih dalam tahap perbaikan..

The Journal of Economic and Accounting

Selamat datang di www.akuntanmaniak.blogspot.com saat ini site masih dalam tahap perbaikan..

Economic Hideline News

Selamat datang di www.akuntanmaniak.blogspot.com saat ini site masih dalam tahap perbaikan..

Kritik dan Saran yang Membangun akan Bermanfaat untuk kemajuan Site ini

Selamat datang di www.akuntanmaniak.blogspot.com saat ini site masih dalam tahap perbaikan..

Blogger news

Kamis, 16 September 2010

Transaksi, Bukti transaksi , Jurnal dan Posting

Traksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unser lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request) selanjutnya  Order pembelian (Purchase Order).  Sampai disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dikumen referensi. 
Dalam proses penerimaan  barang/jasa dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi. 
Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.
Jurnal adalah catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas. Jurnal merupakan catatan transaksi finansial yang pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry). Banyak ragu dengan pernyataan ini kenapa yang pertama, termasuk saya sendiri juga demikian. Selanjutnya saya menarik kesimpulan bahwa jurnal ini adalah sumber informasi untuk berbagai keperluan dalam proses akuntansi khususnya.
Jurnal mempunyai 3 fungsi  yaitu fungsi percatatan, fungsi historis dan fungsi analisis.
Terdapat Bermacam-macam Bentuk Jurnal yang dapat dipakai oleh perusahaan. Bentuk standar jurnal 2 kolom adalah bentuk yang umum digunakan digambarkan sbb:
Hal : 001
Tgl NomorBukti Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 20 001 Kas 111 5.000.000,-
   Modal 301 5.000.000,-
Posting adalah pemindahan dari buku jurnal ke buku besar. Pada system akuntansi komputer Buku Jurnal dan posting  posting dilakukan secara automatics oleh komputer (auto Posting). Walaupun tidak mutlak, seorang data entry sebaiknya menguasai proses posting yang dilakukan oleh komputer agar bila terjadi kegagalan akan mudah menelusuri kesalahan yang terjadi.
Metode mengerjakan Jurnal dan Posting
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencatat Jurnal jurnal dan posting. Cara berikut adalah salah satu teknik yang hanya dapat dilakukan dengan dukungan system komputer yang terintegrasi.
Posting dilakukan langsung dari file transaksi  ke rekening-rekening buku pembantu dan lansung diprint-out  ke buku besar. Bukti transaksi terlebih dahulu diproses/dientry ke system komputer sebelum diserahkan ke bagian akuntansi.
jurnal.jpg
System komputer  dapat menggantikan sebagian besar pekerjaan akuntansi sehingga personal  hanya  meng-entry/Mencatat data transaksi sekaligus mengasilkan bukti transaksi selanjutnya Jurnal, Laporan, posting ke buku besar dan buku pembantu sampai pembuatan neraca, neraca saldo, rugilaba,  perubahan modal serta analisanya dikerjakan oleh komputer.
Proses pencatatan data jurnal pada system akuntansi komputer juga bervariasi tergantung pada prosedure dan metode serta tingkat integrated system yang diterapkan oleh pembuat program aplikasi tersebut.  Banyak program aplikasi accounting siap pakai diperjual belikan  seperti program aplikasi akuntansi komputer yang dikenal secara luas di dunia akuntansi adalah Dac Easy Accounting, MYOB, MAS dll,  namun banyak perusahaan tidak dapat menggunakan program aplikasi tersebut karena beberapa hal, antara lain masalah standarisasi, tingkat kebutuhan perusahaan terhadap informassi yang berbeda dll. Dac Easy Accounting menggunakan standarisasi negara pembuatnya (Amerika). MAS adalah product local namun apa yang terdapat dalam aplikasi banyak tidak tidak dapat mengaplikasikannya karena berbagai alasan. Untuk itu banyak perusahaan membuat program aplikasi sendiri sesuai dengan system akuntansi yang diterapkan di perusahaannya.
Dengan program ini tugas  operator  hanya  mencatat transaksi yang terintegrasi dengan subs system lain,  selanjutnya komputer akan mengolahnya sampai kesasaran akhir laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal serta analisanya.
Jurnal Khusus :   Pada perusahaan besar ternyata transaksi-transaksi yang sama terjadi berulangkali sehingga tidak efektif lagi bila dicatat setiap hari ke dalam jurnal umum. Untuk menghadapi hal tersebut, dilakukan penyesuaian bentuk Jurnal disesuaikan dengan kebutuhan. Pada jurnal khusus transaksi yang sama dalam perioda tertentu dapat dijurnal satu kali saja. Jurnal khusus memiliki kontrol intern  yang lebih baik karena transaksi telah dikelompokan, dan memungkinkan pembagian tugas sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan.
Macam-macam jurnal umum dan jumlah kolom jurnal disesuaikan dengan kebutuhan namun umumnya jurnal umum terdiri dari
Jurnal Kas, dapat dibagi atas jurnal penerimaan kas untuk mencatat penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas untuk mencatat pengeluaran las
Jurnal Penjualan, untuk mencatat penjualan kredit. Penjualan tunai merupakan bagian dari jurnal Kas.
Jurnal Pembelian, untuk mencatat pembelian kredit, pembelian tunai merupakan bagian dari jurnal kas.
Jurnal Memorial (Jurnal Umum) untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dikelompokan pada jurnal-jurnal khusus di atas misalnya ayat penyesuaian, biaya/beban penyusutan, pendapat/biaya bunga,  pendapatan/kerugian kurs. Dll.
Neraca lajur dan ayat penutup
Neraca lajur tidak diperlukan Pada system akuntansi komputer, karena semua proses penyusunan laporan keuangan (Laporan Rugi laba, Neraca, Perubahan modal serta analisanya) dapat dilakukanh oleh komputer
Pada sistem akuntansi manual, untuk mempermudah menyusunan laporan keuangan dibuat tabel untuk mencatat, meyesuaikan, menggolongkan saldo perkiraan-perkiraan buku besar yang disebut Neraca lajur (work sheet).
sumber : http://zulidamel.wordpress.com


Baca Juga Meteri Lainnya :









Peraturan Pajak Penghasilan

Mengapa diperlukan kesadaran membayar pajak

77,8% APBN 2004 disumbang dari sektor pajak
APBN 2005 masih mengandalkan penerimaan dari pajak
Adanya upaya sistematis pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak melalui:
Ekstensifikasi pajak
Intensifikasi pajak

Kegiatan Ekstensifikasi Pajak

Pemberian NPWP secara jabatan bagi wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan (Ph di atas PTKP)
Pemberian NPWP di lokasi usaha yang berada di sentra perdagangan atau perkantoran
Pemberian NPWP atau PKP bagi pengusaha yang belum terdaftar
Penentuan jumlah angsuran PPh pasal 25 dan atau jumlah PPN yang harus disetor
Penentuan jumlah PPN yang terutang atas transaksi penjualan dalam tahun berjalan kepada pedagang eceran yang mempunyai usaha di sentra perdagangan


Data yang Digunakan

Pelanggan listrik di atas 6.600 watt
Pelanggan telkom dengan pembayaran pulsa rata-rata Rp 300.000 atau lebih
Pemilik mobil dengan nilai di atas Rp 200 juta atau sepeda motor di atas Rp 100 juta
Pemegang paspor Indonesia, kecuali paspor haji
Tenaga kerja asing yang bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangkwa waktu 12 bulan
Karyawan lokal kedutaan besar atau organisasi internasional


Data yang Digunakan

Pemilik tanah dan atau bangunan dengan NJOP Rp 1 milyar atau lebih
Pemilik telepon seluler pasca bayar
Pemegang kartu kredit
Pemegang polis atau premi asuransi
Pemegang kartu keanggotaan golf
Artis
Pemilik atau penyewa ruang apartemen atau kondominium
Pemilik kapal pesiar, speed boat, atau pesawat terbang.

Kode Rekening

Masing masing rekening yang dikelompokan ke dalam klasifikasi baik untuk sistem pengolahan secara manual maupun dengan komputer, deberi nomor kode agar lebih mudah dalam mengidentifikasi.
Syarat pembuatan Kode
Pada dasarnya kode dapat dibuat secara bebas, sehingga terdapat banyak macam kode dapat dibuat seperti kode urut nomor, kode kelompok, Kode blok, kode desimal, kode mnemonic, kode bar. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kode, Kode yang disusun perlu disesuaikan dengan dengan metode proses data
Setiap kode hanya mewakili hanya satu item
Kode harus mudah diingat
Kode yang disusun harus fleksibel, sehingga dengan mudah dapat diperluas
Setiap kode menggunakan jumlah angka atau huruf yang sama
Kode yang panjang perlu di potong-potong untuk memudahkan mengingat dan memudahkan dalam pengecekan
Pada umumnya Kode rekening didominasi oleh penggunaan kode kelompok karena kode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus seperti berikut
Posisi masing-masing angka mempunyai arti, angka dibelah kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan adalah kode jenis rekening
Kode kelompok terdiri dari angka yang sudah diperkirakan terlebih dahulu
Setiap kode dalam klasifikasi mempunyai jumlah angka yang sama. Jika terjadi perubahan kelompok rekening, dapat dilakukan dengan merubah anka yang paling kiri
Misal klasifikasi rekening akan diberi kode terdiri dari 4 digit maka pemberian kodenya dapat digambar sbb
mbooks_img_1.jpg

Kode angka dapat diberikan dimulai dari angka 0 sampai dengan 9, atau mulai dari anka 1 sampai sembilan atau masing-masing kode diberi 2 angka atau lebih.


Baca Juga Meteri Lainnya :


 

Klasifikasi Rekening

Perkiraan buku besar diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai harta (Aktiva) , Utang, Modal, Pendapatan dan Biaya usaha, Pendapatan dan biaya luar usaha serta pos luar biasa. Sebagai tambahan mungkin perkiraan tersebut dikelompokan lagi kedalam kategori-kategori yang lebih spesifik.
ctraccountModul Account manager pada aplikasi ZULISoft mengelompokan coa dalam kelompok Control account, Harta, Fixed Asset (kelompok yang spesifik dari harta), Hutang, Modal, Penghasilan Biaya dan Lain-lain. Control account telah tersedia dalam system secara permanen sehingga user hanya membuat rekening detail. Control account dapat ditambah oleh user bila ingin membuat detail yang lebih terperinci.
Umumnya klasifikasi rekening dilakukan berdasarkan laporang keuangan yaitu sesuai dengan susunan dalam neraca dan rugi laba. Semakin besar ruang lingkup usaha suatu badan usaha semakin banyak rekening neraca yang diperlukan, namun pemakai yang kurang memahami informasi yang diperlukan cenderung merinci rekening neraca sedetail mungkin sekalipun tidak diperlukan pada neraca. Pada hal semakin banyak rekening neraca semakin sulit dalam melakukan pengolahan data sehingga resiko melakukan kesalahan semakin besar.
Susunan Rekening Buku Besar
Susunan buku besar dan buku pembantu bergantung pada besar kecilnya perusahaan. Perusahaan yang cukup besar mempunyai jumlah transaksi cukup banyak perlu dilakukan penggolongan secara lebih terinci sehingga mempunyai rekening cukup banyak.
Kelompok utama dari rekening neraca dan rugi laba adalah sebagai berikut :
Harta adalah semua benda yang berwujud atau hak (tak berwujud) yang mempunyai nilai uang. Untuk penyajian dalam neraca, harta biasanya dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Dua kelompok yang paling banyak terdapat adalah Harta lancar dan harta tetap. Dan satu kelompok harta yang digunakan untuk expansi adalah investasi jangka panjang. Kelompok harta yang tidak dapat di golongkan ke dalam tiga kelompok tersebut ditampung dalam kelompok harta lain-lain.
Harta Lancar adalah Uang kas dan harta lainnya yang diharapkan dapat ditukarkan dengan uang atau dijual atau dipakai dalam jangka waktu satu tahun atau kurang melalui kegiatan perusahaan yang normal. Selain kas, yang termasuk kedalam kelompok harta ini, dan biasanya dimiliki oleh perusahaan jasa, adalah wesel tagih (notes receivable), piutang dagang (account recievable) perlengkapan (supplies) dan bermacam-macam biaya dibayar dimuka (prepaid expenses)
Investasi Jk.Panjang Adalah penanaman modal yang dilakukan untuk tujuan tertentu diluar usaha utama perusahaan.
Piutang Dagang adalah klaim kepada debitur, yang berasal dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Biaya dibayar dimuka meliputi persediaan, perlengkapan yang ada.
Wesel tagih adalah klaim kepada debitur yang dibuktikan dengan surat perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu, dalam jangka waktu tertentu, kepada seseorang tertentu atau pembawa wesel tersebut.
Harta tetap adalah harta berwujud atau tidak berwujud dan digunakan dalam perusahaan, yang sifatnya tetap atau permanen. Kecuali tanah, harta tersebut secara terus menerus akan susut, atau akan kehilangan manfaatnya bersamaan dengan berlalunya waktu. Keadaan seperti ini disebut “menyusut”. Jumlah “biaya penyusutan “ untuk satu periode tidak dapat ditetapkan secara pasti. Harga beli juga dipergunakan untuk menyusun pajak pendapatan dan laporan-laporan yang lainnya. Untuk mencatat penurunan harta ini dilakukan dengan jalan meng-kreditkan perkiraan “akumulasi penyusutan”, bukan langsung keperkiraan harta. Beberapa nama perkiraan yang biasanya dipakai harta dalam kategori ini adalah : Peralatan, Akumulasi Penyusutan-Peralatan, Gedung, Akumulasi Penyusutan Gedung. Untuk peralatan tidak hanya satu perkiraan saja yang dipergunakan, tetapi dibuatkan beberapa perkiraan tambahan yang menunjukan fungsi dari pada peralatan tersebut, misalnya : Peralatan Pengangkutan (Delivery Equipment), Peralatan Toko (Store Equipment), dan Peralatan kantor (Office Equipment), masing-masing dengan perkiraan akumulasi penyusutannya.
Hutang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dibayar dalam waktu tertentu. Dua kategori umum yang termasuk dalam kelompok hutang adalah Hutang Lancar dan Hutang Jangka panjang.
Hutang Lancar adalah hutang yang akan jatuh waktu dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang) dan pembayaranya akan mengakibatkan berkurangnya harta lancar. Jenis hutang yang tergolong kedalam kelompok ini adalah Wesel bayar (notes payable) dan hutang dagang (account payable).
Hutang Jangka Panjang adalah , hutang yang akan jatuh waktu dalam jangka waktu lama (lebih dari satu tahun)
Modal adalah istilah yang dipergunakan untuk hak milik atas kekayaan pemilik.
Pendapatan adalah penambahan kotor (gross increase) terhadap modal sehubungan dengan kegiatan perusahaan yang berasal dari laba penjualan barang, penjuaan jasa kepada langganan, penyewaan harta pinjaman uang dan kegiatan lainnya yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan laba.
Biaya yang telah dipakai dalam proses memperoleh pendapatan merupakan biaya yang telah dipakai (expired cost) atau biaya saja (expenses).
Debit dan Kredit Perkiraan neraca. Sisi sebelah kiri daripada harta dipergunakan untuk mencatat penambahan yang terjadi pada harta tersebut, dan sisi sebelah kanan dipergunakan untuk mencatat pengurangan. Dan sisi sebelah kanan dari pada perkiraan hutang dan modal dipergunakan untuk mencatat penambahan yang terjadi pada perkiraan-perkiraan tadi, dan sisi sebelah kiri untuk mencatat pengurangannya. Sisi sebelah kiri dari semua perkiraan disebut DEBIT, dan sebelah kanannya disebut KREDIT.
Posting ke buku besar dan buku pembantu biasanya dilakukan dari buku jurnal. Jumlah personal yang dibutuhkan tergantunng pada struktur organisasinya dan teknologi yang digunakan. Rekening-rekening buku besar dibagi atas dua kelompok yaitu rekening-rekening neraca (real) rekening-rekening rugi laba (nominal)
Rekening neraca dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok Utma yang sifatnya berbeda seperti aktiva, utang dan modal, penghasilan usaha, biaya usaha, pengahasilan dan biaya diluar usaha dan pos luar biasa.
Aturan debit kredit dapat disimpulkan sebagai berikut :


DEBIT berarti : KREDIT berarti :
Penambahan dalam perkiraan harta Pengurangan dalam perkiraan harta
Pengurangan dalan perkiraan hutang Penambahan dalam perkiraan hutang
Pengurangan dalam perkiraan modal Penambahan dalam perkiraan modal
dapat juga dinyatakan dalam hubungan persamaan akuntansi dan bentuk neraca seperti yang digambarkan berikut ini :
HARTA HUTANG
Perkiraan Harta Perkiraan Hutang
Debit untukPenambahan Kredit untukPengurangan Debit untukPengurangan Kredit untukPenambahan
Modal
Dedit untukPengurangan Kredit untukPenambahan





Setiap transaksi perusahaan mempengaruhi paling sedikit dua perkiraan. Tanpa memandang pada kompleksnya suatu transaksi atau jumlah perkiraan yang akan dipengaruhi, dapat dikatakan bahwa jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit.
Ikhtisar Rugi-Laba Teori debit–kredit dalam penerapannya terhadap pendapatan biaya didasarkan pada hubungannya dengan modal. Laba atau rugi bersih dalam suatu periode merupakan penambahan atau pengurang modal.
Prive merupakan kebiasaan pada perusahaan perseorangan pemilik bekerja penuh pada perusahaan bahkan apabila perusahaan tersebut merupakan sumber pendapatan utamanya. Dalam keadaan demikian, pemilik setiap saat dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan ini dicatat sebagai debet pada suatu perkiraan yang disebut prive yang biasanya diikuti oleh nama pemilik tersebut. Debit perkiraan ini dianggap sebagai pengurangan modal.
Deviden adalah perkiraan yang digunakan pada perusahaan berbentuk PT. Yang dapat disamakan dengan perkiraan Prive pada perusahaan perseorangan. Pembagian laba kepada pemegang saham di debit pada perkiraan deviden, kemudian secara berkala ditutup ke perkiraan laba belum dibagi. Debit perkiraan ini dapat dipandang sebagai pengurangan atas modal.
Saldo Normal Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangan yang dicatat pada perkiraan yang sama. Karena itu saldo normal dari semua perkiraan adalah positif. Misalnya penambahan pada perkiraan aktiva lebih besar dari pengurangannya. Karena itu saldo aktiva biasanya mempunyai saldo debit.
Aturan debit kredit dan saldo normal untuk macam-macam perkiraan
Jenis perkiraan Penambahan Pengurangan Saldo Normal
Harta Debit Kredit Debit
Hutang Kredit Debit Kredit
Modal,saham,laba ditahan Kredit Debit Kredit
Prive, Deviden Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Biaya Debit Kredit Debit
Kelompok Rekening
Jumlah rekening untuk perusahaan besar tentunya lebih banyak sesuai dengan ruang lingkup operasionalnya dan kebutuhan manajemen, namun secara golbal kota dapat kelompokan sbb:
Kelompok
Jenis Usaha
Aktiva lancar
Jasa/dagang/industri
Persediaan b. Jadi
Dagang/industri
Persediaan wip
Industri Priodical
Persediaan b. Baku
Industri priodical
Investasi jk. Panjang
Jasa/dagang/industri
Aktiva tetap
Jasa/dagang/industri
Ak.tetap tak berwujud
Jasa/dagang/industri
Aktiva lain lain
Jasa/dagang/industri
Kewajiban lancar
Jasa/dagang/industri
Kewajiban jk. Panjang
Jasa/dagang/industri
Kewjiban lain
Jasa/dagang/industri
K. Disubordinasi
Jasa/dagang/industri
Kewajiban bersyarat
Jasa/dagang/industri
Modal
Jasa/dagang/industri
Laba ditahan
Jasa/dagang/industri
Penghasilan/penjualan
Jasa/dagang/industri
Pembelian/hpp
Dagang/industri
Biaya penjualan
Dagang/industri
Biaya administrasi
Jasa/dagang/industri
Tenaga kerja langsung Industri
Biaya overhead
Industri
Pendapatan lain
Jasa/dagang/industri
Setiap rekening neraca tidak boleh mempunyai pengertian ganda dan dapat digolongkan ke dalam satu kelompok yang terdidefinisikan. Kelompok tersebut disusun menurut liquiditasnya.
Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi golongan-golongan yang lebih luas dengan memperhitungkan rentang tertentu agar memungkinkan penambahan account di kemudian hari.
Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi sub golongan atau langsung ke rekeningnya.
Rekening rugilaba dibagi menjadi kelompok kelompok yang sejenis seperti Hasil penjualan, harga pokok peesediaan, biaya produksi, biaya administrasi dan umum, biaya penjualan, pendapatan di luar usaha, biaya di luar usaha.

Sumber : http://zulidamel.wordpress.com

Baca Juga Meteri Lainnya :


Rabu, 15 September 2010

Komputerisasi Akuntansi dan Managemen

Materi Komputerisasi AKuntansi dapat anda download di link berikut:

DOWNLOAD MATERI KOMPUTERISASI AKUNTANSI KEUANGAN

Pengatar Sistem Informasi Managemen

Pengertian

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.


Tujuan Umum

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.



Penting Akses Informasi

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).



Proses Manajemen Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.




Proses Manajemen (Continued) Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

Mohon maaf karena keterbatasan tempat posting dan materi yang panjang, untuk kelanjutan dari materi Pengantar SIM dapat anda download di link berikut :

Materi Akuntansi Syariah

Materi Akuntansi Syariah dapat anda download di link berikut :

---MATERI AKUNTANSI SYARIAH---

Akuntansi Sebagai Sumber Daya

A. Kelangkaan Barang & Sumber Daya

INTI dari ilmu ekonomi : KELANGKAAN
Definisi LANGKA :
* Tingkat KONSUMSI > Jumlah PRODUKSI.
* KEINGINAN manusia > KETERSEDIAAN barang.
* LANGKA bukan berarti jumlah barang sedikit atau terbatas tapi terjadi KESENJANGAN antara KEBUTUHAN dan BARANG yang tersedia.
Problem Kita :
1. Jika semua kebutuhan dpt dipenuhi, apakah ilmu ekonomi masih perlu dipelajari?
2. Dapatkah Anda menyebutkan contoh barang langka?
3. Apa yang Anda lakukan jika menghadapi problem kelangkaan?


1. Kelangkaan Barang

Macam Barang :
1. BARANG BEBAS = Diperoleh tanpa pengorbanan.
Ex. : Udara & Air di laut.
2. BARANG EKONOMI = Diperoleh dgn pengorbanan.
Ex. : Pakaian, Sepatu, buku dll.
Semakin langka barang = Semakin besar pengorbanan
Problem Kita :
1. Pengorbanan untuk memperoleh batu mulia & batu biasa, tentu tidak sama. Mengapa demikian?

2. Coba kamu beri contoh barang bebas & ekonomi?

3. NKRI dikenal sbg negara AGRARIS ‘n SWASEMBADA BERAS tapi… kok kita sekarang IMPORT ya? MENGAPA bisa gitu? Cari SOLUSI lewat DISKUSI !!!


2. Kelangkaan Sumber Daya

Macam Sumber Daya Ekonomi/Faktor produksi :
1. ALAM Ex. : Minyak Bumi, hutan, laut
2. MODAL (Barang & Uang)
3. MANUSIA (Skill)
KELANGKAAN dikarenakan 2 kutub yang berbeda. WHAT IS THAT ?
BARANG & SDE terbatas & KEBUTUHAN manusia tak terbatas.
Problem Kita :
1. Negara ini dikenal sbg negara SUBUR MAKMUR GEMA RIPAH LO JINAWI TOTO TENTREM KERTO RAHARJO tapi… mengapa sering ada tanah longsor, banjir bandang? MENGAPA Nggak juga makmur? Cari SOLUSI lewat DISKUSI !!!



B. Jenis Kebutuhan Manusia

Penyebab kebutuhan manusia tak terbatas :
1. Jumlahnya terus ber +.
2. Kebutuhan terus berkembang.
Kebutuhan berdasarkan sumber yang merasakan :
1. JASMANI Ex. : Pakaian, olahraga, makan.
2. ROHANI Ex. : Ibadah, nonton film, menyanyi.
Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan :
1. PRIMER (Dasar) Ex. : Makan, minum, pakaian.
2. SEKUNDER Ex. : TV, Kulkas, HP.
3. TERSIER (Lux) Ex. : Berlian, Mobil mewah.


Kelanjutan materi Akuntansi Sebagai Sumber Daya dapat anda download di link berikut:

Basis Data

Materi Basis Data dapat anda download di link bawah ini..

-DOWNLOAD MATERI BASIS DATA-

Peraturan Tentang Dasar Perpajakan

Peraturan tentang dasar perpajakan dapat anda download di sini

----DOWNLOAD PERATURAN DASAR PERPAJAKAN----

Kamis, 02 September 2010

Basis Akuntansi Pemerintahan

Pendahuluan
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja negara paling lambat tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam Exposure Draft Standar Akuntansi Pemerintahan (per 04 Februari 2004) adalah dual basis. Yang dimaksud dengan dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan.
Penggunaan dual basis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas. Terlepas dari basis akuntansi mana yang dipakai, tulisan ini akan membahas jenis-jenis basis akuntansi yang ada dalam praktek, baik pada sektor privat maupun sektor publik termasuk pemerintahan.
Jenis-jenis Basis Akuntansi
Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini berhubungan dengan waktu kapan pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis akuntansi tersebut terdapat banyak variasi atau modifikasi dari keduanya, yaitu modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan modifikasi dari akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis akuntansi ada 4 macam, yaitu:
1. Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting)
2. Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting)
3. Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting)
4. Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of accounting)
Pembagian basis pencatatan (akuntansi) ini bukan sesuatu yang mutlak, dalam Government Financial Statistic (GFS) yang diterbitkan oleh International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa basis pencatatan (akuntansi) dibagi menjadi 4 macam, yaitu accrual basis, due-for-payment basis, commitments basis, dan cash basis.
A. Akuntansi Berbasis Kas
Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas diterima atau dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan pemerintah yaitu untuk mengetahui perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Basis kas menyediakan informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan selama satu periode, penggunaan dana dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk Laporan Penerimaan dan Pembayaran (Statement of Receipts and Payment) atau Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement). Selain itu perlu dibuat suatu catatan atas laporan keuangan atau notes to financial statement yang menyajikan secara detail tentang item-item yang ada dalam laporan keuangan dan informasi tambahan seperti :
1. Item-item yang diakui dalam akuntansi berbasis akrual, seperti aktiva tetap dan utang/pinjaman.
2. Item-item yang biasa diungkapkan dalam akuntansi berbasis akrual, seperti komitmen, kontinjensi, dan jaminan.
3. Item-item lain, seperti informasi yang bersifat prakiraan (forecast).
Pada praktek akuntansi pemerintahan di Indonesia basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh Rekening Kas Umum Negara/Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Secara rinci pengakuan item-item dalam laporan realisasi anggaran, sesuai dengan Exposure Draft PSAP Pernyataan No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.
2. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui pemegang kas pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan
3. Dana Cadangan diakui pada saat pembentukan yaitu pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud. Dana Cadangan berkurang pada saat terjadi pencairan Dana Cadangan.
4. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
5. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Akuntansi berbasis kas ini tentu mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan-kelebihan akuntansi berbasis kas adalah laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan sumber dana, alokasi dan penggunaan sumber-sumber kas, mudah untuk dimengerti dan dijelaskan, pembuat laporan keuangan tidak membutuhkan pengetahuan yang mendetail tentang akuntansi, dan tidak memerlukan pertimbangan ketika menentukan jumlah arus kas dalam suatu periode. Sementara itu keterbatasan akuntansi berbasis kas adalah hanya memfokuskan pada arus kas dalam periode pelaporan berjalan, dan mengabaikan arus sumber daya lain yang mungkin berpengaruh pada kemampuan pemerintah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa saat sekarang dan saat mendatang; laporan posisi keuangan (neraca) tidak dapat disajikan, karena tidak terdapat pencatatan secara double entry; tidak dapat menyediakan informasi mengenai biaya pelayanan(cost of service) sebagai alat untuk penetapan harga (pricing), kebijakan kontrak publik, untuk kontrol dan evaluasi kinerja.
B. Modifikasi Dari Akuntansi Berbasis Kas
Basis akuntansi ini pada dasarnya sama dengan akuntansi berbasis kas, namun dalam basis ini pembukuan untuk periode tahun berjalan masih ditambah dengan waktu atau periode tertentu (specific period) misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode berjalan (?leaves the books open?). Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu tetapi diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan diakui sebagai penerimaan dan pengeluaran atas periode pelaporan yang lalu (periode sebelumnya). Arus kas pada awal periode pelaporan yang diperhitungkan dalam periode pelaporan tahun lalu dikurangkan dari periode pelaporan berjalan.
Laporan keuangan dalam basis ini juga memerlukan pengungkapan tambahan atas item-item tertentu yang biasanya diakui dalam basis akuntansi akrual. Pengungkapan tersebut sangat beragam sesuai dengan kebijakan pemerintah. Sebagai tambahan atas item-item yang diungkapkan dalam basis kas, ada beberapa pengungkapan yang terpisah atas saldo near-cash yang diperlihatkan dengan piutang-piutang yang akan diterima dan utang-utang yang akan dibayar selama periode tertentu dan financial assets and liabilities. Sebagai contoh Pemerintah Malaysia menggunakan specified period dalam laporan keuangan tahunan, yang mengungkapkan beberapa catatan (memo) mengenai : aktiva, investasi, kewajiban, utang pemerintah (public debt), jaminan (guarantees), dan notes payable.
Dalam basis ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Fokus pengukuran di bawah basis ini adalah pada sumber keuangan sekarang (current financial resources) dan perubahan-perubahan atas sumber-sumber keuangan tersebut. Basis akuntansi ini mempunyai fokus pengukuran yang lebih luas dari basis kas, pengakuan penerimaan dan pembayaran kas tertentu selama periode spesifik berarti bahwa terdapat informasi mengenai pituang dan hutang, meskipun tidak diakui sebagai aktiva dan kewajiban.
2. Penetapan panjangnya periode tertentu bervariasi antara beberapa pemerintah, namun ada beberapa ketentuan, yaitu :
1. periode tertentu diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun
2. periode tertentu harus sama untuk penerimaan dan pembayaran kas
3. kriteria yang sama atas pengakuan penerimaan dan pembayaran kas selama periode tertentu harus diterapkan untuk seluruh penerimaan dan pembayaran
4. satu bulan adalah waktu yang tepat, karena pembelian barang secara kredit umumnya diselesaikan dalam periode tersebut, periode tertentu yang terlalu lama mungkin mengakibatkan kesulitan dalam menghasilkan laporan keuangan
5. kebijakan akuntansi yang dipakai harus diungkapkan secara penuh (fully disclosed)
3. Kriteria pengakuan atas penerimaan selama periode tertentu adalah bahwa penerimaan harus berasal dari periode yang lalu, namun penerapan ini tidak seragam untuk semua negara. Beberapa pemerintah menganggap bahwa seluruh penerimaan yang diterima selama periode tertentu adalah berasal dari periode sebelumnya, sedangkan pemerintah yang lain mengakui hanya beberapa dari penerimaan tersebut.
C. Akuntansi Berbasis Akrual
Akuntansi berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual ini banyak dipakai oleh institusi sektor non publik dan lembaga lain yang bertujuan mencari keuntungan. International Monetary Fund (IMF) sebagai lembaga kreditur menyusun Government Finance Statistics (GFS) yang di dalamnya menyarankan kepada negara-negara debiturnya untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pembuatan laporan keuangan. Alasan penerapan basis akrual ini karena saat pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya. Jadi basis akrual ini menyediakan estimasi yang tepat atas pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perekonomian secara makro. Selain itu basis akrual menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat, termasuk transaksi internal, in-kind transaction, dan arus ekonomi lainnya.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh atas penerapan basis akrual, baik bagi pengguna laporan (user) maupun bagi pemerintah sebagai penyedia laporan keuangan. Manfaat tersebut antara lain :
1. dapat menyajikan laporan posisi keuangan pemerintah dan perubahannya
2. memperlihatkan akuntabilitas pemerintah atas penggunaan seluruh sumber daya
3. menunjukkan akuntabilitas pemerintah atas pengelolaan seluruh aktiva dan kewajibannya yang diakui dalam laporan keuangan
4. memperlihatkan bagaimana pemerintah mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya
5. memungkinkan user untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam medanai aktivitasnya dan dalam memenuhi kewajiban dan komitmennya
6. membantu user dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya ke atau melakukan bisnis dengan entitas
7. user dapat mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal biaya pelayanan, efisiensi dan penyampaian pelayanan tersebut.
Sesuai dengan Exposure Draft Standar Akuntansi Pemerintahan, basis akrual untuk neraca berarti bahwa aktiva, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Secara rinci pengakuan atas item-item yang ada dalam neraca dengan penerapan basis akrual adalah :
1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
2. Investasi, suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria:
1. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
2. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable). Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
3. Aktiva tetap, untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
4. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP), suatu benda berwujud harus diakui sebagai KD jika:
1. besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;
2. biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
3. aset tersebut masih dalam proses pengerjaan
KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan
2. Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan;
5. Kewajiban, suatu kewajiban yang diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
D. Modifikasi dari Akuntansi Berbasis Akrual
Basis akuntansi ini meliputi pengakuan beberapa aktiva, namun tidak seluruhnya, seperti aktiva fisik, dan pengakuan beberapa kewajiban, namun tidak seluruhnya, seperti utang pensiun. Contoh bervariasinya (modifikasi) dari akuntansi akrual, dapat ditemukan dalam paktek sebagai berikut ini :
1. pengakuan seluruh aktiva, kecuali aktiva infrastruktur, aktiva pertahanan dan aktiva bersejarah/warisan, yang diakui sebagai beban (expense) pada waktu pengakuisisian atau pembangunan. Perlakuan ini diadopsi karena praktek yang sulit dan biaya yang besar untuk mengidentifikasi atau menilai aktiva-aktiva tersebut.
2. pengakuan hampir seluruh aktiva dan kewajiban menurut basis akrual, namun pengakuan pendapatan berdasar pada basis kas atau modifikasi dari basis kas
3. pengakuan hanya untuk aktiva dan kewajiban finansial jangka pendek
4. pengakuan seluruh kewajiban dengan pengecualian kewajiban tertentu seperti utang pensiun.
Beberapa penyusun standar telah mengidentifikasi kriteria atas waktu pengakuan pendapatan dengan akuntansi berbasis akrual, sebagai contoh Pemerintah Kanada mengakui pendapatan dalam periode di mana transaksi atau peristiwa telah terjadi ketika pendapatan tersebut dapat diukur (measurable). Pemerintah Federal Amerika Serikat (State) mengakui pendapatan pajak dalam periode akuntansi di mana pendapatan tersebut menjadi susceptible to accrual (yaitu ketika pendapatan menjadi measurable dan available untuk mendanai pengeluaran). Available berarti dapat ditagih dalam periode sekarang atau segera setelah terjadi transaksi.
Basis akuntansi mana yang dipakai oleh suatu pemerintah tertentu, tergantung pada kebijakan dan kondisi yang ada. Masing-masing basis akuntansi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, basis akuntansi akrual memberikan manfaat yang lebih banyak dibandingkan dengan basis akuntansi yang lain, baik bagi pemerintah sendiri sebagai penyusun laporan keuangan maupun bagi pengguna laporan keuangan (user). Pemerintah Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, sudah harus menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh paling lambat tahun 2008.
* Koordinator Pelaksana pada Subdit Konsolidasi dan Pelaporan Keuangan, Ditjen Perbendaharaan-Dep.Keu.
Referensi :
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), Draf Standar Akuntansi Pemerintahan, Februari 2004.
International Monetary Fund (IMF), Government Financial Statistic Manual, http://www.imf.org, 2001.
International Federation of Accountants (IFAC), Study 11 Governmental Financial Reporting, http://www.ifac.org, May 2000.
International Federation of Accountants (IFAC), Occasional Paper 3 Perspetive on Accrual Accounting, http://www.ifac.org, 1996.
Oleh : (oleh: Hamim Mustofa*) sumber : http://abusyadza.wordpress.com


Baca Juga Materi Berikut :

 

PERBANDINGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN AKUNTANSI KOMERSIAL


1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan meliputi aktivitas pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi-transaksi keuangan Pemerintah sebagai suatu kesatuan dan dari unit-unitnya, serta penafsiran atas hasil aktivitas ini.

Tujuan pokok Akuntansi Pemerintahan adalah :
a. Pertanggungjawaban
Tujuan akuntansi pemerintahan adalah memberikan informasi keuangan yang lengkap, cermat dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak yang bertanggungjawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan. Fungsi pertanggungjawaban mengandung arti yang lebih luas daripada sekedar ketaatan terhadap peraturan, tetapi juga keharusan bertindak bijaksana dalam penggunaan sumber-sumber daya.
b. Manajerial
Akuntansi Pemerintahan juga harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta penilaian kinerja pemerintah.

Tujuan manajerial ini perlu dikembangkan agar organisasi pemerintah tingkat atas dan menengah dapat mengandalkan informasi keuangan atas pelaksanaan yang lalu untuk membuat keputusan ataupun untuk penyusunan perencanaan masa yang akan datang.
c. Pengawasan
Akuntansi Pemerintahan juga harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.

2. Persamaan Akuntansi Pemerintahan dengan Akuntansi Komersial
• Akuntansi Pemerintahan maupun Akuntansi Komersial sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
• Akuntansi Pemerintah maupun Akuntansi Komersial mengikuti prinsipprinsip dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
• Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
• Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna
• Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mengelola organisasi.
• Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
• Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

Baca Juga Materi Berikut :

 

Jurnal Korolari dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005, menggunakan basis modifikasian kas menuju akrual (cash towards accrual). Basis ini mengharuskan penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dengan basis akrual sedangkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan menggunakan basis kas. Aset, kewajiban, dan ekuitas merupakan unsur neraca sedangkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan merupakan unsur Laporan Realisasi Anggaran. Dengan kata lain, Neraca disajikan dengan basis akrual dan Laporan Realisasi Anggaran disajikan dengan basis kas.

Dalam sebuah pertemuan sebelum basis ini dipilih, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, sekarang Mendiknas, yang saat itu masih duduk sebagai anggota Komite Pengarah dalam Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah, mempertanyakan bagaimana teknis pencatatan basis ini dapat dilaksanakan. Komite menjelaskan bahwa secara teknis basis ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan jurnal korolari. Jadilah basis tadi dipilih tentunya dengan teknis korolari-nya. Akan tetapi dalam SAP sendiri tidak ada uraian mengenai jurnal korolari ini. Alasannya, bahwa urusan jurnal menjurnal merupakan bagian dari sistem akuntansi bukan standar akuntansi. Lalu apa dan bagaimana sebenarnya jurnal korolari itu? Apakah jurnal
korolari wajib digunakan? Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan-laporan yang saling
berhubungan. Pendapatan yang merupakan isi Laporan Realisasi Anggaran didefinisikan sebagai semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Selanjutnya belanja yang juga menjadi isi Laporan Realisasi Anggaran didefinisikan sebagai semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Ekuitas dana lancar merupakan unsur neraca sehingga pendapatan dan belanja seharusnya langsung Halaman 2 dari 5 mempengaruhi ekuitas dana lancar dalam neraca. Akan tetapi penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja berdasarkan basis kas hanya mempengaruhi jumlah kas tetapi tidak secara langsung mempengaruhi ekuitas dana lancar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa akun-akun pendapatan dan belanja merupakan akun pembantu ekuitas dana lancar. Penerimaan pendapatan dicatat terlebih dahulu dalam akun pendapatan dan pengeluaran belanja dicatat dalam akun belanja kemudian pada akhir tahun ditutup ke akun ekuitas dana lancar. (Bandingkan dengan pengertian pendapatan dan biaya sebagai akun pembantu modal dalam akuntansi komersial).

Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah harus ada dalam anggaran artinya harus melalui atau tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang merupakan unsur Laporan Realisasi Anggaran akan diakui atau dicatat pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Pendapatan, belanja, dan pembiayaan hanya mempengaruhi kas dan tidak mempengaruhi komponen lainnya dalam pos neraca pada saat penerimaan dan pengeluaran kas. Akibat perlakuan seperti ini, neraca hanya terdiri dari sisi debet kas sisi kredit ekuitas. Itupun ekuitas muncul pada akhir periode pada saat pendapatan dan biaya ditutup ke ekuitas dana lancar.

Perlakuan-perlakuan penerimaan dan pengeluaran dalam penerapan basis kas
menuju akrual ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Karena keterbatasan tempat untuk kelanjutan materi silahkan download materi pembahasan tentang jurnal korolari yang dijelaskan oleh Jamason Sinaga, Ak., MAP pada link di bawah ini :

Akuntansi Sumber Dana Perbankan

1. GIRO
DEFINISI
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan

TRANSAKSI GIRO
Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb.

 TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN

• SETORAN TUNAI
Ny. Diony calon nasabah Bank DKI ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 100.000.000,00 dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00

D: Kas Rp. 100.050.000,00
K:Giro Ny. Diony Rp. 100.000.000,00
K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,00

• SETORAN KLIRING
Ny. Diony menyerahkan cek giro Bank BNI sebesar Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan pada rekening gironya di Bank DKI.

D: Bank Indonesia -giro Rp 10.000.000,00
K: Warkat Kliring Rp 10.000.000,00

Pada waktu kliring berhasil

D: Warkat Kliring Rp. 10.000.000,00
K: Giro Ny. Diony Rp. 10.000.000,00

• PENYETORAN MELALUI TRANSFER
Ny. Diony menerima transfer dari Ibu Endang nasabah Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00

D: Giro BCA Rp 5.000.000,00
K: Giro Ny. Diony Rp 5.000.000,00
 PENARIKAN GIRO

• PENARIKAN TUNAI
Ny. Diony menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank DKI sebesar Rp 15.000.000,00

D : Giro Ny. Diony Rp. 15.000.000,00
K : Kas Rp. 15.000.000,00

• PENARIKAN KLIRING
Ny. Diony menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000,00 diberikan kepada temannya Nn. Early seorang nasabah Bank Permata

D : Giro Ny. Diony Rp 4.000.000,00
K : Bank Indonesia - giro Rp 4.000.000,00

• PENARIKAN DENGAN AMANAT
Ny. Diony memerintahkan Bank DKI untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dipindahbukukan ke dalam rekening Ny. Ira pada Bank DKI Cabang Depok.

D : Giro Ny. Diony Rp 2.000.000,00
K : RAK * Cabang Jakarta Rp 2.000.000,00
*) Rekening Antar Kantor

JASA GIRO

 DASAR PERHITUNGAN JASA GIRO
• Saldo Terendah
• Saldo Rata-rata
• Saldo Harian
• Saldo Mengambang

 PENDAPATAN JASA GIRO
Ny. Diony dalam Bulan September 2006 memperoleh jasa giro sebesar Rp 500.000,00

D : Jasa Giro Rp 500.000,00
K : Giro Ny. Diony Rp 500.000,00


2. TABUNGAN

DEFINISI
Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki.

 PEMBUKAAN DAN PENYETORAN TABUNGAN

• SETORAN TUNAI

Ny. Endang pada tanggal 1 September 2006 hendak membuka tabungan di Bank DKI Cabang Jakarta. Setoran pertamanya Rp 500.000 tunai

D : Kas Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 500.000,00

Pada tanggal 4 September 2006, Ny. Endang kembali menyetor untuk rekening tabungannya dengan menyerahkan selembar cek Rp 4.500.000,00 dari Ny. Ira nasabah Bank DKI Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer dari rekannya melalui Bank DKI Cabang Kalimalang sebesar Rp 7.000.000

D : Giro Ny. Ira Rp 4.500.000,00
D : RAK Cabang Kalimalang Rp 7.000.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 11.500.000,00

• PENYETORAN ANTAR CABANG

Ny Endang melakukan setoran dari Bank DKI Cabang Salemba sebesar Rp. 500.000

D : RAK Cab. Salemba Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 500.000,00

• PENARIKAN TUNAI

Ny. Endang menarik dana tabungannya secara tunai di Bank DKI Jakarta sebesar Rp 200.000,00

D : Tabungan Ny. Endang Rp 200.000,00
K : Kas Rp 200.000,00
• PENARIKAN MELALUI ATM
Ny. Endang menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 100.000,-

D : Tabungan Ny. Endang Rp. 100.000,00
K : Kas ATM Rp. 100.000,00

• PENARIKAN ANTAR CABANG – Reciprocal Account

Ny. Endang menarik rekening tabunggannya di Bank DKI Cabang Kelapa Dua sebesar Rp 1.500.000,00 tunai.

Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang Jakarta Rp 1.500.000,00
K : Kas Rp 1.500.000,00

Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Ny. Endang Rp 1.500.000,00
K : RAK Cabang Kelapa Dua Rp 1.500.000,00

 PERHITUNGAN BUNGA

Ny. Endang pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp 100.000,00

D : Biaya bunga tabungan Rp 100.000,00
K : Tabungan Ny. Endang Rp 100.000,00


 PENUTUPAN REKENING
• Penutupan rekening nasabah harus dilakukan pada cabang penerbit.

Ny. Endang pada Bulan Oktober 2006 mengambil seluruh dananya sebesar Rp 10.800.000,00 dan sekaligus menutup rekening tabungannya

D : Tabungan Ny. Endang Rp 10.800.000,00
K : Kas Rp 10.800.000,00


2.1. TABUNGAN KARTU SMART

DEFINISI
Tabungan yang mempunyai kartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah.

MANFAAT
• Alat pembayaran di toko-toko (Point of Sale)
• Alat untuk memperoleh diskon
• Pengganti uang tunai


 PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA ON-LINE

• PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp 1.000.000,00 dan beban kartu sebesar Rp 15.000,00

D : Kas Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn. Early Rp 1.000.000,00
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp 15.000,00

Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips sudah mencatat nilai sebesar Rp 1.000.000,00

• PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT

Nn. Early berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan sebesar Rp 300.000,00

D : Tabungan Nn. Early Rp 300.000,00
K : Giro Merchant Rp 300.000,00


 PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA OFF-LINE

• PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp 1.000.000,00 dan beban kartu sebesar Rp 15.000,00
D : Kas Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn. Early Rp 1.000.000,00
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp 15.000,00
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips belum mencatat nilai sebesar Rp 1.000.000,00, untuk itu harus dilakukan proses download terlebih dahulu.

• TRANSAKSI DOWNLOAD KEDALAM CHIPS
Nn. Early melakukan proses download kedalam chips sebesar Rp 400.000,00

D : Tabungan Nn. Early Rp 400.000,00
K : Tabungan Kartu Chips Rp 400.000,00

Rekening Tabungan dalam pembukuan bank tetap berjumlah Rp 1.000.000,00 terpecah pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu chips Rp 400.000,00

• PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT
Nn. Early berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan sebesar Rp 300.000,00

D : Tabungan Kartu Chips Rp 300.000,00
K : Giro Merchant Rp 300.000,00

Rekening Tabungan dalam pembukuan bank kini berjumlah Rp 700.000,00 terpecah pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu chips Rp 100.000,00

 PENARIKAN TUNAI MELALUI ATM

• TARIK TUNAI DENGAN CHIPS
Nn. Early menarik uang tunai melalui ATM dari Chips sebesar Rp 50.000,00

D : Tabungan Kartu Chips Rp 50.000,00
K : Kas Rp 50.000,00

• TARIK TUNAI DENGAN MAGNETIC STRIPE (MS)
Nn. Early menarik uang tunai melalui ATM dengan MS sebesar Rp 50.000,00

D : Tabungan Nn. Early Rp 50.000,00
K : Kas Rp 50.000,00



3. DEPOSITO

DEFINISI
Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

 TRANSAKSI DEPOSITO
Ny. Ira melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp 20.000.000,-

D : Kas Rp. 20.000.000,00
K : Deposito 6 bulan Ny Ira Rp. 20.000.000,00

 PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO
• Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan ( 20.000.000 x 12% ) / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan

D : Biaya Bunga Depo Rp. 200.000,00
K : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00

• Pada saat bunga di ambil tunai

D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00
K : Kas Rp. 200.000,00

Atau…

Pada saat bunga dipindahkan ke rekening tabungan
D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00
K : Tabungan Ny Ira Rp. 200.000,00

 PENCAIRAN DEPOSITO YANG BELUM JATUH WAKTU

Ny. Diony mempunyai deposito Rp 50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Diony akan di kenakan penalty Rp. 625.000,-

D : Deposito Ny. Diony Rp. 50.000.000,00
K : Pendapatan op lain-lain Rp. 625.000,00
K : Kas Rp. 49.375.000,00

4. TRAVELLER’S CHEQUES

DEFINISI
Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga....

eits masih berlanjut loh..masih panjang sekali nieh..
maaf karena keterbatasan ruang..silahkan anda download lanjutan materi diatas di link bawah ini

  
baca juga materi Berikut :

Convert Currency