Blogger news

Selasa, 31 Agustus 2010

Menghitung dan Mencatat Utang Wesel

Utang wesel adalah utang yang berbentuk bukti tertulis formal, yang isinya tertulis kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. Orang atau perusahaan yang mempunyai tagihan biasanya lebih menyukai jenis ini karena ada bukti yang kuat untuk menagih, apalagi jika urusannya dengan pengadilan.

Wesel digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Wesel berbunga
Wesel berbunga adalah wesel yang pada saat pembayarannya selain membayar pokok utangnya juga harus membayar bunga yang telah disepakati.
Contoh : bank A pada tanggal 1 oktober 2008 setuju memberikan pinjaman kepada PT. B sebesar Rp. 5000.000; untuk itu PT. B harus menandatangani promes dengan bunga 10% yang berjangka waktu 5 bulan.

  • Jurnal penerimaan kas oleh PT. B :

Kas Rp 6.000.000
           Utang wesel Rp 6.000.000

Saat tutup tahun, 31 desember 2008, PT. B membuat jurnal penyesuaian untuk biaya bunga selama tiga bulan (okt-des)

Biaya bunga Rp 150.000
             Utang bunga Rp 150.0001


  1. Rp 6.000.000 X 10% X 3/12 = Rp 150.000

Jurnal saat pembayaran utang wesel, 1 maret 2009 :

Utang wesel Rp 6.000.000
Utang bunga Rp 150.000
Biaya bunga Rp 100.000
                  Kas Rp 6.250.000

Keterangan :

  • utang biaya Rp 150.000 telah dibebankan pada tahun 2008

  • biaya bunga Rp 100.000, biaya bunga untuk bunga bulan januari dan februari 2009

Contoh 2 : pada tanggal 3 desember 2008 PT. C menarik wesel sebesar Rp 12.000.000 dengan bunga 10% dan jangka waktu 2 bulan untuk menggantikan utang yang telah jatuh tempo

  • jurnal saat penggantian utang :

Utang dagang Rp 12.000.000
                 Wesel bayar Rp 12.000.000


  • jurnal saat pembayaran/ pelunasan
wesel bayar Rp 12.000.000
bunga Rp 200.0002
            Kas Rp 12.200.000
2) Rp 12.000.000 X 10% X 2/12 = Rp 200.000

2. Wesel tidak berbunga

Wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak secara eksplisit menyebutkan tingkat bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan.
Sebenarnya wesel tersebut tetap ada bunganya karena peminjam wajib membayar lebih besar daripada pinjaman yang diterima. Selisih antara pinjaman yang diterima dengan yang harus dibayar inilah bunga. Dengan kata lain, peminjam menerima kas sebesar nilai tunai atau nilai wesel saat ini (present value).
Nilai tunai adalah sama dengan nilai nominal wesel pada tanggal jatuh tempo dikurangi bunga/ diskonto yang dibebankan.
Contoh : PT. C menandatangani wesel dengan nilai nominal Rp 9.300.000, jangka waktu 3 bulan tanpa bunga. Nilai tunai wesel adalah Rp 9.000.000.
Jurnal untuk mencatat transaksi di atas dalam pembukuan PT. C adalah :

Kas Rp 9.000.000
Diskonto utang wesel Rp 300.000
>>>Utang wesel Rp 9.300.000

Rekening diskonto utang wesel adalah merupakan lawan (contra account) terhadap rekening utang wesel, rekening ini dalam neraca dikurangkan terhadap rekening utang wesel. Diskonto utang wesel ini diamortisasi selama jangka waktu utang wesel.
Jurnal untuk mencatat amortisasi diskonto utang wesel :

Biaya bunga Rp 300.000
          Diskonto utang wesel Rp 300.000

sumber :http://catatan-akt.blogspot.com
Baca materi Akuntansi Keuangan lainnya di sini :


0 komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar Apabila anda menyukai materi di atas!komentar bersifat membangun dan gunakan kata-kata sepatutnya..Terimakasih

Convert Currency